Merokok Berperan dalam Peningkatan Penyakit Tidak Menular
Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, mengatakan merokok telah berkontribusi pada peningkatan kasus penyakit tidak menular di Indonesia. Agen Poker
"Tren penyakit tidak menular telah meningkat lebih dari 70 persen. Secara nasional, penyakit tidak menular menyebabkan hilangnya tahun produktif yang lebih besar daripada penyakit menular," kata Oscar.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, penyakit tidak menular menempati posisi tertinggi di 34 provinsi di Indonesia, sebagian besar dalam bentuk stroke, serangan jantung, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus.
Oscar mengatakan peningkatan penyakit tidak menular biasanya terjadi karena tekanan darah tinggi dan kadar gula darah tinggi, yang dipicu oleh perilaku tidak sehat seperti diet tidak sehat dan kebiasaan merokok.
"Program Kesehatan Indonesia dengan Pendekatan Keluarga menemukan keluarga dengan anggota, yang salah satunya merokok, mencapai 55,6 persen. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengendalikan konsumsi tembakau di Indonesia," katanya.
"Tren penyakit tidak menular telah meningkat lebih dari 70 persen. Secara nasional, penyakit tidak menular menyebabkan hilangnya tahun produktif yang lebih besar daripada penyakit menular," kata Oscar.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, penyakit tidak menular menempati posisi tertinggi di 34 provinsi di Indonesia, sebagian besar dalam bentuk stroke, serangan jantung, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus.
Oscar mengatakan peningkatan penyakit tidak menular biasanya terjadi karena tekanan darah tinggi dan kadar gula darah tinggi, yang dipicu oleh perilaku tidak sehat seperti diet tidak sehat dan kebiasaan merokok.
"Program Kesehatan Indonesia dengan Pendekatan Keluarga menemukan keluarga dengan anggota, yang salah satunya merokok, mencapai 55,6 persen. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengendalikan konsumsi tembakau di Indonesia," katanya.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan ada 15 juta kematian antara usia 30 dan 69 tahun di seluruh dunia setiap tahun. Agen Domino
Sebanyak 7,2 juta kematian disebabkan oleh konsumsi tembakau, dan 70 persen di antaranya terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sementara itu, data dari Badan Penyelenggara Asuransi Kesehatan (BPJS) pada tahun 2018 mengatakan bahwa penyakit katastropik menyebabkan pengeluaran kesehatan mencapai Rp20,4 triliun, atau 21,6 persen dari total pengeluaran.
"Sebanyak 51,5 persen dari 21,6 persen, atau Rp10,5 triliun, untuk pengobatan penyakit jantung, dan 16,7 persen atau Rp3,4 triliun untuk pengobatan kanker," catat BPJS, seperti dilansir Antara.
Sebanyak 7,2 juta kematian disebabkan oleh konsumsi tembakau, dan 70 persen di antaranya terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sementara itu, data dari Badan Penyelenggara Asuransi Kesehatan (BPJS) pada tahun 2018 mengatakan bahwa penyakit katastropik menyebabkan pengeluaran kesehatan mencapai Rp20,4 triliun, atau 21,6 persen dari total pengeluaran.
"Sebanyak 51,5 persen dari 21,6 persen, atau Rp10,5 triliun, untuk pengobatan penyakit jantung, dan 16,7 persen atau Rp3,4 triliun untuk pengobatan kanker," catat BPJS, seperti dilansir Antara.
No comments