Breaking News

Lonjakan Kasus Baru karena Penelusuran Agresif, Tes: Juru Bicara

http://159.203.96.167/

Jumlah kasus virus korona baru telah mencatat peningkatan karena pelacakan kontak yang agresif dan pengujian massal yang dilakukan oleh pemerintah daerah, menurut Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19. Agen Poker

"Banyaknya kasus baru yang kami temukan disebabkan oleh langkah penelusuran yang semakin agresif yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, disertai dengan tes massal [yang dilakukan] sebagai tindak lanjut penelusuran," katanya pada konferensi pers. dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta pada hari Jumat.

Kasus-kasus yang dikonfirmasi telah muncul sebagai hasil dari pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan PCR real-time dan tes Rapid Molecular, bukan tes cepat yang digunakan sebagai pedoman untuk melacak, katanya.

Tes telah dilakukan sebagai intervensi untuk kesehatan masyarakat dan bukan sebagai bagian dari protokol layanan klinis di rumah sakit, karena ada pasien tanpa gejala yang mampu melakukan isolasi independen, tambahnya.

Dengan pasien tanpa gejala yang diresepkan isolasi independen, tempat tidur untuk pasien COVID-19 tidak sepenuhnya digunakan, lanjutnya. Sesuai data gugus tugas terbaru, Rasio Penghunian Tempat Tidur (BOR), atau persentase tempat tidur pasien COVID-19 yang sedang digunakan, hanya 55,5 persen.

Tidak semua pasien yang menerima pengobatan, lanjut Yurianto, menunjukkan gejala yang parah. Beberapa memiliki gejala sedang, sementara ada yang membutuhkan pengawasan khusus karena kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Agen Domino

Selain kasus baru, Yurianto mengatakan, beberapa provinsi telah melaporkan tingkat pemulihan di atas 70 persen, yang secara signifikan lebih tinggi dari tingkat pemulihan nasional sekitar 42 persen.

"Angka ini pasti akan naik karena proses pemulihan membutuhkan waktu," katanya.

Mulai pukul 12 malam pada hari Jumat, 3 Juli 2020, Indonesia telah mencatat 60.695 kasus COVID-19 positif, dengan 27.568 pasien pulih dan 3.036 meninggal karena virus. (INE).

No comments