Breaking News

Waspadai Jabatan, Keluarga, dan Klaster Pilkada: Jokowi


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerukan kepada anggota Kabinet Indonesia Maju untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) yang muncul dari kantor, keluarga, dan klaster pemilihan daerah. Agen Poker

"Hati-hati dengan jabatan, keluarga, dan nanti klaster Pilkada COVID-19. Tolong diingatkan berulang kali tentang aspek ini," kata Presiden Jokowi dalam rapat kabinet penanganan masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi untuk memperkuat reformasi di Jakarta, Senin.

Berbicara pada pertemuan tersebut, dengan hadirin yang juga terdiri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Jokowi menegaskan upaya pencegahan dan mitigasi terkait COVID-19 terutama menyasar tempat-tempat umum.

“Namun kita melupakan klaster penyakit novel coronavirus yang sudah saya informasikan. Kita harus hati-hati dan hati-hati terhadap klaster tersebut,” ujarnya kepada anggota kabinet dalam rapat yang digelar di Istana Negara.

Jokowi mengaitkan kelompok kantor dan keluarga menjadi sebagian bertanggung jawab atas penyebaran COVID-19 di antara anggota komunitas karena orang-orang mungkin telah merasakan rasa aman dan karenanya melonggarkan penerapan tindakan pencegahan COVID-19.

“Berkaitan dengan keluarga dan cluster kantor, kami merasa aman di rumah dan di kantor, sehingga kami lupa melakukan tindakan preventif sesuai amanat protokol kesehatan,” tandas Presiden Jokowi. Agen Domino

Untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 pada penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Idham Azis melakukan tindakan tegas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti sebelumnya mengungkapkan, lonjakan kasus baru terkonfirmasi COVID-19 di ibu kota negara tersebut lebih banyak terjadi di pemukiman dan cluster perkantoran.

Di Bogor, Provinsi Jawa Barat, kelompok keluarga menjadi kontributor utama kasus-kasus baru di kota, kata Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, menambahkan bahwa hingga 30 Agustus, total 48 kelompok keluarga, dengan 189 kasus yang dikonfirmasi, telah terungkap. .

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan beberapa pelanggaran protokol kesehatan selama proses pendaftaran calon peserta Pilkada tahun ini pada 4-6 September.

Pelanggaran terlihat di kota dan kabupaten, seperti Medan di Sumatera Utara, Solo di Jawa Tengah, Kabupaten Karawang di Jawa Barat, dan Surabaya di Jawa Timur, di mana orang-orang berbondong-bondong untuk menunjukkan dukungan kepada calon mereka dengan kendaraan dalam iring-iringan mobil.

Infeksi virus Corona awalnya muncul di kota Wuhan di Cina pada akhir 2019, sementara pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan kasus pertama yang dikonfirmasi di negara itu pada 2 Maret 2020.

Hingga Minggu, jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negara itu telah mencapai 194.109, di mana 138.575 pasien telah pulih, sementara 8.025 lainnya meninggal karena penyakit tersebut.

Infeksi virus Corona telah menyebar ke 34 provinsi di seluruh Indonesia, dengan angka kasus terkonfirmasi tinggi ditemukan di provinsi DKI Jakarta yaitu mencapai 46.333; diikuti 35.634 kasus di Jawa Timur, 15.351 kasus di Jawa Tengah, 12.684 kasus di Sulawesi Selatan, dan 12.505 kasus di Jawa Barat.

No comments